TUGAS
ANALISIS RANTAI PASOK
PENGELOLAAN
PENGADAAN DALAM RANTAI PASOK
Disusun
Oleh:
Kelompok : 5 (Lima)
Nama
Anggota : 1. Adi Fiky Zulkarnain / 30413184
2. Chandra
Hermawan / 31413869
3. Ihsanul
Riyadh / 34413222
4. Oscario Arthur / 36413799
Kelas : 4ID04
JURUSAN
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2016
1.
Definisi
Pengelolaan Rantai Pasok
Pengelolaan rantai
pasok (supply chain management) merupakan koordinasi yang strategis dan
sistematis antara fungsi-fungsi bisnis tradisional pada suatu perusahaan dan di
sepanjang jaringan rantai pasok kegiatan bisnisnya dengan tujuan untuk
meningkatkan hasil prestasi perusahaan dan rantai pasok secara jangka panjang.
Hal ini sesuai dengan pendefinisian yang diberikan oleh The Council of
Logistics Management. Rantai pasok adalah jaringan fisik dari perusahaan-perusahaan
yang terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi barang, maupun
mengirimkannya ke pemakai akhir, maka pengelolaan rantai pasok adalah metode,
alat, atau pendekatan pengelolaan yang menghendaki pendekatan atau metode yang
terintegrasi dengan semangat kolaborasi. Tidak hanya urusan internal perusahaan
saja yang dikelola, melainkan juga urusan eksternal menyangkut hubungan dengan
perusahaan-perusahaan partner. Untuk itu diperlukan kerja sama, koordinasi, dan
kolaborasi antar perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam jaringan rantai
pasok, karena pada hakikatnya tujuan mereka adalah sama yakni ingin memuaskan
konsumen akhir yang sama. Mereka harus bekerja sama dalam membuat produk yang
murah, kemudian mengirimkannya tepat waktu serta dengan kualitas yang bagus.
Sehingga dewasa ini persaingan bukanlah lagi persaingan antar perusahaan melainkan
persaingan antar rantai pasok. (Pujawan, 2005)
Menurut Heizer dan Reinder,
2001, pengelolaan rantai pasok merupakan kegiatan pengelolaan kegiatan-kegiatan
dalam rangka memperoleh bahan mentah menjadi barang dalam proses atau barang
setengah jadi dan barang jadi, kemudian mengirimkan produk tersebut ke konsumen
melalui sistem distribusi. Upaya pengelolaan rantai pasok ini didasari oleh
pemikiran yang berusaha mengurangi kesia-siaan dan meningkatkan nilai pada
jaringan rantai pasoknya.
2.
Lingkup
Kegiatan Pengelolaan Rantai Pasok
Pujawan, 2005,
menjelaskan tentang cakupan kegiatan utama pengelolaan rantai pasok pada
perusahaan manufaktur terdiri dari:
a. Pengembangan
produk (product development)
Kegiatannya meliputi: melakukan
riset pasar, merancang produk baru, dan melibatkan pemasok dalam perancangan
produk baru.
b. Pengadaan
(procurement)
Kegiatannya meliputi: memilih
pemasok, mengevaluasi kinerja pemasok, melakukan pembelian bahan baku dan
komponen, memonitor rantai pasok, membina dan memelihara hubungan dengan
pemasok.
c. Perencanaan
dan pengendalian (planning and control)
Kegiatannya meliputi: perencanaan
persediaan, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, dan perencanaan
produksi.
d. Operasi/produksi
(production)
Kegiatannya meliputi: eksekusi
produksi dan pengendalian kualitas.
e. Pengiriman/distribusi
(distribution)
Kegiatannya meliputi: perencanaan
jaringan distribusi, penjadwalan pengiriman, mencari dan memelihara hubungan
dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor service level di setiap pusat
distribusi.
Sedangkan Heizer dan
Render, 2001, mengatakan, kegiatan pengelolaan rantai pasok bisa meliputi
penetapan pengangkutan, pentransferan kredit dan tunai, pemasok, distributor,
bank, utang dan piutang, penggudangan, pemenuhan pesanan, membagi informasi
mengenai ramalan permintaan, produksi, dan kegiatan pengendalian persediaan.
3.
Studi
Kasus
ANALISIS RANTAI
PASOK SOSIS FOOD INDUSTRIES DARI PRODUSEN SAMPAI KONSUMEN DI KOTA
BANDUNG
PT
Kemang Food Industries atau yang lebih dikenal dengan Kemfood didirikan
oleh H. Bob Sadino pada tanggal 16 Januari 1975 di depan notaris Abdul Latief,
SH. Izin
operasi Kemfood disahkan oleh menteri kehakiman Republik Indonesiayang terdapat
dalam lembaran Negara Republik No. 87 tanggal 30 Oktober 1979. Adapun produk
olahan daging tersebut seperti sosis, bakso, delicatessen, burger, dan lain
sebagainya dengan berbagai merek dagang, diantarnya Villa Dorp, Villa, Kemfood.
PT Kemfood berproduksi
menurut order atau pesanan dari konsumen. Umumnya daging olahan PT Kemfood
dijual ke restoran maupun hotel-hotel berbintang di kawasan Jakarta, untuk
konsumen umum, PT Kemfood mendistribusikan produknya ke pusat perbelanjaan
seperti Retail, Swalayan maupun tempat-tempat perbelanjaan bahan pangan yang
lain. Hingga saat ini PT Kemfood telah mempunyai cabang-cabang pemasaran di
berbagai kota besar di Indonesia diantaranya Bandung, Solo, Semarang, Surabaya,
Palembang, Medan, Lampung, dan Bali. Setiap cabang memiliki alur distribusi
yang sama, peneliti melakukan penelitian di Kemfood cabang Kota Bandung. PT
Kemfood memiliki pola distribusi yang dibagi menjadi dua, yaitu segmen HOREKA
(Hotel, restaurant, Bakery dan Katering) dan segmen Retail (supermarket),
berikut tabel distribusi penjualan produk PT Kemfood cabang Kota Bandung.
Data diatas dapat
menunjukkan bawa dari semua segmen yang ada di kota Bandung segmen retail memiliki
jumlah distribusi terbesar yaitu sebesar 3.368,58 kg/ bulan, 58% dari total
volume dan segmen katerng memiliki jumlah distriusi paling kecil sebesar 41.25
kg/ bulan, hanya 2% dari total volume.
Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan
Visi
: Menjadi perusahaan daging olahan terkemuka di Indonesia.
Misi
: - Memberikan
produk yang sehat dan berkualitas kepada pelanggan.
- Selalu berinovasi dalam mengembangkan
produk dan kualitas produk melalui divisi Riset dan Pengembangan.
Tata Nilai Perusahaan : Profesional, etis, Inovativ dan terbuka Struktur Organisasi Perusahaan
PT.Kemfood cabang Kota
Bandung dipimpin oleh Manager/ Branch SPV untuklengkapnya berikut bagan
struktur organisasi PT. Kemfood cabang Kota Bandung Indonesia.
Identitas Informan
Informan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.
Kepala Cabang
Informan pertama
yaitu Bapak Edy Susanto, dari informan ini diperoleh informasi mengenai hal-hal
umum tentang PT Kemfood dan rantai pasok, distribusi dan kegiatan apa saja yang
berlangsung di perusahaan.
2.
Supervisor
Informan kedua
Bapak Kusna B. Ibrahim, dari informan ini diperoleh informasi mengenai proses
distribusi dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan beserta kualitas
barang dan kualitas pelayanan.
3.
Divisi Pergudangan
Informan ketiga
yaitu Bapak Jaka, dari informan ini diperoleh informasi mengenai pergudangan,
penyimpanan barang, proses pengiriman dan penerimaan barang, proses pemesanan,
waktu pemenuhan pemesanan, dan komplain pelanggan.
Aliran Proses Pembelian Produk
Aliran proses
pembelian produk terjadi sebagai berikut:
Reservasi
atau pemesanan dilakukan oleh konsumen, jika barang tersedia barang langsung
dikirim kepada konsumen, namun jika barang yang di pesan tidak tersedia, cabang
akan meminta produk ke perusahaan pusat. Jangka waktu pemesanan terpenuhi
maksimal 7 hari kerja, pengiriman produk dari perusahaan pusat dikirim setiap 2
kali satu minggu. Proses pembayaran dilakukan dengan melakukan perjanjian
antara perusahaan pemasok (Kemfood) dengan perusahaan pembeli. Rata-rata jatuh
tempo pembayaran dilakukan selama satu bulan.
Rantai Pasokan Pengadaan Produk
Sosis PT.Kemfood
Skema aliran rantai pasokan
PT. Kemfood Indonesia memiliki tahapan rantai pasok yang bermula dari suppliers,
menuju manufacturer, kemudian ke customer.
Penerimaan
produk dari PT. Kemfood ke beberapa segmen (Retail dan HOREKA) memperhatikan
beberapa hal penting, diantaranya pengecekan bukti pemesanan, pengecekan bukti
tanda barang diterima, pengecekan kondisi fisik barang yang di pesan, dengan
metode acceptance sampling yaitu dengan mengadakaninspeksi terhadap
sampel penerimaan barang. Transportasi yang digunakan disesuaikan dengan
tingkat kepentingan. Ruang lingkup rantai pasok dalam pengadaan produk
PT.Kemfood yaitu, production (proses produksi), inventory (persediaan
barang), location, transportation, information.
Scorecard PT.Kemfood
Indonesia
Menurut Brewer dan Speh
(2000), pengukuran kinerja rantai pasok diukur menggunakan kuesioner ditinjau
dari prespektif Balanced Scorecard yang mencakup empat prespektif,
yaitu:
1.
Prespektif Proses Bisnis Internal
Prespektif ini, manajemen
perusahaan mengidentifikasi proses-proses penting yang terjadi guna memuaskan
konsumen. Proses inovasi produk sosis PT.Kemfood terlihat jelas, karena
PT.Kemfood selalu mengeluarkan inovasi-inovasi dalam produknya. Kegiatan purna
jurnal merupakan proses pelayanan kepada konsumen setelah penjualan selesai,
seperti permintaan konsumen atas penggantian barang yang cacat atau tidak
sesuai dengan permintaan. Kegiatan operasi perusahaan merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk pemenuhan produk. Berdasarkan data yang terkumpul, dapat di
identifikasi tujuan pada prespektif tujuan proses bisnis internal kedalam dua strategic
objective yang mewakili prespektifproses bisnis internal sistem rantai
pasok pengadaan dan pengelolaan produk sosis PT.Kemfood, yaitu:
a.
Utilisasi Kapasitas
Utilisasi
Kapasitas merupakan indikasi dari naik turunnya biaya rantai pasok.
b.
Efisiensi Operasi
Efisiensi
perusahaan berpengaruh pada tingkat produktivitas, kualitas, kepuasan konsumen,
waktu, dan biaya rantai pasok keseluruhan. Indikator dari efisiensi operasi,
meliputi efisiensi siklus rantai pasok, rata-rata waktu respon, efisiensi waktu
penyediaan produk, efisiensi tenaga kerja, klaim produk cacat/ tidak sesuai,
jumlah pengadaan barang
Berdasarkan uraian di atas,
maka scorecard untuk prespektif proses bisnis internal dapat dilihat
pada tabel berikut:
2.
Prespektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Faktor-faktor yang terlibat
dalam kinerja prespektif ini berkaitan dengan SDM, sistem informasi dan
prosedur organisasi. Faktor-faktor tersebut yang mengarahkan produktivitas
sehingga adanya pertumbuhan usaha. Berdasarkan uraian tersebut, maka scorecard
untuk prespektif pembelajaran dan pertumbuhan dapat dilihat pada tabel
berikut:
3.
Prespektif Pelanggan
Terdapat dua strategic
Objectives dalam pengukuran kinerja balanced scorecard yang
mencerminkan baik dan buruknya kinerja rantai pasok berkenan dengan pelanggan,
yaitu kualitas produk dan kualitas pelayanan yang diterapkan perusahaan.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikemukakan dalam strategic objectives prespektif
pelanggan dalam rantai pasok, yaitu kualitas produk, kualitas layanan.
Berdasarkan uraian tersebut maka scorcard untuk prespektif pelanggan
dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6 menunjukan target
perusahan mengenai prespektif pelanggan, prespektif ini terbagi menjadi 2 yaitu
kualias material dan kualitas layanan, maka dari itu PT Kemfood memiliki range
harga yang berbeda.
4.
Prespektif keuangan
Tingkat profitabilitas
menunjukan kemampuan perusahaan dalam meraih laba atau keuntungan dari
aktivitas usaha yang dilakukannya, indikator faktor ini adalah profit margin,
pertumbuhan profit margin, produktivitas modal dna ketepatan alokasi modal.
Tabel 7, menjelaskan
terdapat target perusahaan mengenai prespektif keuangan, pada prespektif ini
terdapat 2 hal yaitu tingkat profitabilitas dan tingkat likuiditas.
Tingkat
likuiditas, terdapat siklus cash-to-cash menargetkan dengan
mengantisipasi keterlambatan pembayaran, proses distribusi biasanya dilakukan
pengambilan barang dahulu dan pembayaran dilakukan maksimal satu bulan dari
proses pengiriman pesanan.Likuiditas meningkatkan pemenuhan kawajiban apabila
perusahaan memiliki pinjaman. Pengolahan data penilaian responden terhadap
kinerja rantai pasok produk sosis PT. Kemfood cabang Kota bandung ini dilakukan
untuk mengukur kinerja rantai pasok,ditinjau dari masing-masing prespektif Balanced
Scorecard.
Kuesioner
digunakan sebagai alat bantu pengumpulan data yang disebar kepada informan.
Informan tersebut diantaranya pimpinan cabang, supervisor dan divisi gudang
dengan total sampel sebanyak 3 orang.
Hasil
penilaian responden berskala likert yang mengacu pada tabel 8. Hasil penilaian
responden terhadap kinerja rantai pasok sosi produk PT. Kemfood dapat dilihat
pada tabel berikut:
Simpulan
1.
Aliran rantai pasok PT. Kemfood Indonesia pertama dari produk
yang dipasok oleh PT. Kemfood Pusat di alirkan ke Perusahaan Kemfood Cabang
kemudian langsung ke segmen, baik itu retail maupun perusahaan lain yang
bermitra dengan PT. Kemfood.
2.
Fungsi dan kinerja rantai pasok yang di miliki PT. Kemfood
sudah cukup baik karena dilihat dari penilaian dan pengukuran menggunakan
pendekatan metode Balanced Scorecard, dilihat dari masing-masing faktor
yang diukur yaitu bisnis internal, pertumbuhan dan pembelajaran, pelanggan dan
keuangan memiliki nilai yang menunjukan bahwa kinerja rantai pasok tersebut
berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Heizer, Jay dan Render,
Barry. 2015. Manajemen Operasi. Jakarta:Salemba
Pujawan, I Nyoman. Supply Chain Management. 2005. Surabaya.
Penerbit:Guna Widya
jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/download/8580/3970