TUGAS 1 SOFTSKILL
MATA KULIAH ETIKA PROFESI
1. Tuliskan karakter-karakter tidak ber-ETIKA
dalam kehidupan sehari-hari (berikan 5 contoh dan analisa)
2. Tuliskan aktivitas tidak ber-ETIKA professional
dalam bekerja sebagai seorang Sarjana Teknik Industri (berikan 5 contoh dan
analisa)
3.
Jelaskan pentingnya memahami etika profesi
untuk Sarjana Teknik Industri
4. Jelaskan dan uraikan organisasi profesi
yang relevan untuk prodi Teknik Industri
selain PII
Jawaban
1.
Karakter-karakter tidak
beretika dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai berikut:
a.
Memposting foto seronok teman
ke media sosial
Perilaku ini termasuk
dalam tingkah laku tidak beretika karena dapat merugi kan orang lain dan dapat
memutuskan hubungan silahturahmi apabila korban merasa tersinggung.
b.
Membuka tas teman tanpa izin
(Lancang)
Perilaku ini juga tidak
bertika karena akan timbul motif motif kejahatan seperti mencuri dan lainnya
sehingga menimbulkan fitnah apabila pelaku tidak melakukannya.
c.
Menunda-nunda pekerjaan.
Menunda-nunda pekerjaan
yang harusnya dikerjakan tepat waktu adalah salah satu karakter yang tidak
beretika dalam kehidupan sehari-hari. Karakter seperti ini sangat menganggap
mudah suatu pekerjaan. Apabila tidak serius dalam mengerjakan pekerjaan, maka
hasil yang akan didapat pun tidak akan maksimal.
d.
Pemalas.
Perilaku seperti ini
harusnya dihindari dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam melakukan suatu
aktivitas. Apabila tidak dihilangkan kebiasaan buruk ini, akan membuat
aktivitas kita terhenti dan tidak produktif lagi dalam melakukan setiap
pekerjaan.
e.
Berkata bohong tetapi menganggap
dirinya paling benar
Karakter seperti ini
maunya ingi menang sendiri dan selalu menganggap dirinya lah yang paling benar.
Karakter sperti ini tidak akan bisa menerima pendapat dan masukan dari orang
lain.
Sumber:https://books.google.co.id/booksid=QLORpKP2zcgC&pg=PT19&lpg=PT19&dq=sifat+tidak+beretika.web.id&source=bl&ots=hxsdUWTi7X&sig=1hxIPoZtPKePKTUVxoGiUY61bjQ&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=sifat%20tidak%20beretika.web.id&f=false
2.
Aktivitas tidak beretika
profesional dalam bekerja sebagai berikut.
a. Tidak bertanggung jawab
Sikap tidak beretika profesional seperti ini menyebabkan terhambatnya
tujuan perusahaan serta merugikan rekan kerja lainnya karena harus mengerjakan
ulang pekerjaan yang ditangani asal-asalan.
b. Tidak objektif dalam
melakukan pekerjaan, untuk memenuhi kewajiban profesionalnya, seorang pekerja
harus dapat objektif dan tidak mementingkan atau mengagung-agungkan sebuah
kepentingan untuk golongan tertentu saja.
c. Memberikan keterangan palsu
pada saat minta izin cuti.Seorang yang professional dalam bekerja tidak akan
melakukan hal tersebut karena hal tersebut sama saja membohongi dan merugikan
dirinya sendiri
d. Mabuk, meminum minuman keras
yang memabukkan, memakai atau mengedarkan narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif lainnya di lingkungan kerja.
e. Mengabaikan keselamatan
dalam bekerja, sebagai seorang teknik industri kita harus memperhatikan
keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar. Seperti yang
diajarkan dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Sumber: http://www.putra-putri-indonesia.com/alasan-phk.html
3. Pentingnya memahami etika
profesi untuk sarjana teknik industri berarti seorang sarjana teknik industri
telah siap untuk berjuang di kehidupan masyarakat dan di lingkungan
pekerjaannya. Apabila seseorang telah memahami etika profesi maka akan
bertanggung jawab terhadap pekerjaannya serta menganggap pekerjaan yang
dilakukan adalah suatu kewajiban (panggilan) yang datang dari hati dan jiwa
nya. Etika profesi adalah suatu tatanan etika
yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Intinya
nanti akan timbul suatu semangat pengabdian pada diri sarjana teknik industri
apabila telah memahami etika profesi.
4.
Organisasi profesi untuk
prodi teknik industri selain PII yaitu:
a. BKSTI (Badan Kerjasama
Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia).
BKSTI sebagai forum kerjasama antar penyelenggara pendidikan tinggi teknik
industri se Indonesia. Tujuan dan Hasil yang diperoleh dari acara tersebut diantaranya
adalah sebagai wadah bagi pemangku kepentingan penyelenggara pendidikan tinggi
Teknik Industri dalam mendukung komunikasi dan perumusan ide-ide inovatif,
kreatif dan bernilai tambah, sebagai wadah bagi peneliti dan praktisi teknik
industri dalam berbagi pengetahuan, penelitian, dan pengalaman.
b. IIE (Institute of Industrial
and System Engineering). Institute of Industrial Engineers (IIE) adalah lembaga
profesional yang berdedikasi semata-mata untuk mendukung profesi teknik
industri dan individu yang terlibat dengan meningkatkan kualitas dan
produktivitas.
c. Ikatan Sarjana Teknik dan
Manajemen Industri (ISTMI). ISTMI sebagai organisasi profesi dari disiplin Ilmu
Teknik Industri (TI) dan Manajemen Industri (MI) di Indonesia lahir pada
tanggal 22 Nopember 1986 di Jakarta. Kelahiran organisasi ini didasari atas
pertimbangan bahwa profesi TI dan MI telah diterima di kalangan yang sangat
luas sejak masuknya disiplin sekitar 16 tahun sebelumnya. Keberadaannya sudah
menembus batas-batas konvensional keteknikan atau keindustrian.
d. Perhimpunan Ergonomi
Indonesia (PEI). Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI) adalah organisasi profesi
tingkat nasional yang beranggotakan para pakar, pemakai dan peminat. Ergonomi
di berbagai bidang yang bersama-sama berhimpun dalam suatu wadah untuk
menggalang kemampuan dalam bidangnya masing-masing, membina ergonomi baik dalam
keilmuan maupun dalam pemakaiannya sehingga potensi ergonomi dalam Pembangunan
Nasional dapat lebih digali dan diwujudkan secara nyata. PEI bertujuan untuk
mengembang serta menerapkan iilmu ergonomi dalam berbagai kegiatan teknologi,
industri dan berbagai kegiatan lain yang menuntut pendekatan ergonomis, dengan
sasaran mencapai keselarasan hubungan timbal-balik antara manusia, alat dan
lingkungannya, serta untuk menjaga keseimbangan hubungan unsur-unsur fisikal,
sosial, psikologikal bagi peningkatan kualitas hidup yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar