Senin, 28 November 2016

TUGAS ANALISIS RANTAI PASOK PENGELOLAAN PENGADAAN DALAM RANTAI PASOK

TUGAS ANALISIS RANTAI PASOK
PENGELOLAAN PENGADAAN DALAM RANTAI PASOK

Logo_Gunadarma.jpg

Disusun Oleh:
Kelompok                   : 5 (Lima)
Nama Anggota           : 1. Adi Fiky Zulkarnain        / 30413184
                                      2. Chandra Hermawan         / 31413869
                                      3. Ihsanul Riyadh                / 34413222
                                                  4. Oscario Arthur                / 36413799
Kelas                          : 4ID04





JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2016
1.             Definisi Pengelolaan Rantai Pasok
Pengelolaan rantai pasok (supply chain management) merupakan koordinasi yang strategis dan sistematis antara fungsi-fungsi bisnis tradisional pada suatu perusahaan dan di sepanjang jaringan rantai pasok kegiatan bisnisnya dengan tujuan untuk meningkatkan hasil prestasi perusahaan dan rantai pasok secara jangka panjang. Hal ini sesuai dengan pendefinisian yang diberikan oleh The Council of Logistics Management. Rantai pasok adalah jaringan fisik dari perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi barang, maupun mengirimkannya ke pemakai akhir, maka pengelolaan rantai pasok adalah metode, alat, atau pendekatan pengelolaan yang menghendaki pendekatan atau metode yang terintegrasi dengan semangat kolaborasi. Tidak hanya urusan internal perusahaan saja yang dikelola, melainkan juga urusan eksternal menyangkut hubungan dengan perusahaan-perusahaan partner. Untuk itu diperlukan kerja sama, koordinasi, dan kolaborasi antar perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam jaringan rantai pasok, karena pada hakikatnya tujuan mereka adalah sama yakni ingin memuaskan konsumen akhir yang sama. Mereka harus bekerja sama dalam membuat produk yang murah, kemudian mengirimkannya tepat waktu serta dengan kualitas yang bagus. Sehingga dewasa ini persaingan bukanlah lagi persaingan antar perusahaan melainkan persaingan antar rantai pasok. (Pujawan, 2005)
Menurut Heizer dan Reinder, 2001, pengelolaan rantai pasok merupakan kegiatan pengelolaan kegiatan-kegiatan dalam rangka memperoleh bahan mentah menjadi barang dalam proses atau barang setengah jadi dan barang jadi, kemudian mengirimkan produk tersebut ke konsumen melalui sistem distribusi. Upaya pengelolaan rantai pasok ini didasari oleh pemikiran yang berusaha mengurangi kesia-siaan dan meningkatkan nilai pada jaringan rantai pasoknya.

2.             Lingkup Kegiatan Pengelolaan Rantai Pasok
Pujawan, 2005, menjelaskan tentang cakupan kegiatan utama pengelolaan rantai pasok pada perusahaan manufaktur terdiri dari:
a.       Pengembangan produk (product development)
Kegiatannya meliputi: melakukan riset pasar, merancang produk baru, dan melibatkan pemasok dalam perancangan produk baru.
b.      Pengadaan (procurement)
Kegiatannya meliputi: memilih pemasok, mengevaluasi kinerja pemasok, melakukan pembelian bahan baku dan komponen, memonitor rantai pasok, membina dan memelihara hubungan dengan pemasok.
c.       Perencanaan dan pengendalian (planning and control)
Kegiatannya meliputi: perencanaan persediaan, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, dan perencanaan produksi.
d.      Operasi/produksi (production)
Kegiatannya meliputi: eksekusi produksi dan pengendalian kualitas.
e.       Pengiriman/distribusi (distribution)
Kegiatannya meliputi: perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan pengiriman, mencari dan memelihara hubungan dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor service level di setiap pusat distribusi.
Sedangkan Heizer dan Render, 2001, mengatakan, kegiatan pengelolaan rantai pasok bisa meliputi penetapan pengangkutan, pentransferan kredit dan tunai, pemasok, distributor, bank, utang dan piutang, penggudangan, pemenuhan pesanan, membagi informasi mengenai ramalan permintaan, produksi, dan kegiatan pengendalian persediaan.

3.             Studi Kasus
ANALISIS RANTAI PASOK SOSIS FOOD INDUSTRIES DARI PRODUSEN SAMPAI KONSUMEN DI KOTA BANDUNG
PT Kemang Food Industries atau yang lebih dikenal dengan Kemfood didirikan oleh H. Bob Sadino pada tanggal 16 Januari 1975 di depan notaris Abdul Latief, SH. Izin operasi Kemfood disahkan oleh menteri kehakiman Republik Indonesiayang terdapat dalam lembaran Negara Republik No. 87 tanggal 30 Oktober 1979. Adapun produk olahan daging tersebut seperti sosis, bakso, delicatessen, burger, dan lain sebagainya dengan berbagai merek dagang, diantarnya Villa Dorp, Villa, Kemfood.
PT Kemfood berproduksi menurut order atau pesanan dari konsumen. Umumnya daging olahan PT Kemfood dijual ke restoran maupun hotel-hotel berbintang di kawasan Jakarta, untuk konsumen umum, PT Kemfood mendistribusikan produknya ke pusat perbelanjaan seperti Retail, Swalayan maupun tempat-tempat perbelanjaan bahan pangan yang lain. Hingga saat ini PT Kemfood telah mempunyai cabang-cabang pemasaran di berbagai kota besar di Indonesia diantaranya Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, Palembang, Medan, Lampung, dan Bali. Setiap cabang memiliki alur distribusi yang sama, peneliti melakukan penelitian di Kemfood cabang Kota Bandung. PT Kemfood memiliki pola distribusi yang dibagi menjadi dua, yaitu segmen HOREKA (Hotel, restaurant, Bakery dan Katering) dan segmen Retail (supermarket), berikut tabel distribusi penjualan produk PT Kemfood cabang Kota Bandung.
Data diatas dapat menunjukkan bawa dari semua segmen yang ada di kota Bandung segmen retail memiliki jumlah distribusi terbesar yaitu sebesar 3.368,58 kg/ bulan, 58% dari total volume dan segmen katerng memiliki jumlah distriusi paling kecil sebesar 41.25 kg/ bulan, hanya 2% dari total volume.
Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan
Visi  : Menjadi perusahaan daging olahan terkemuka di Indonesia.
Misi : - Memberikan produk yang sehat dan berkualitas kepada pelanggan.
       - Selalu berinovasi dalam mengembangkan produk dan kualitas produk melalui divisi Riset dan Pengembangan.
Tata Nilai Perusahaan  : Profesional, etis, Inovativ dan terbuka Struktur Organisasi Perusahaan
PT.Kemfood cabang Kota Bandung dipimpin oleh Manager/ Branch SPV untuklengkapnya berikut bagan struktur organisasi PT. Kemfood cabang Kota Bandung Indonesia.
Identitas Informan
Informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.        Kepala Cabang
Informan pertama yaitu Bapak Edy Susanto, dari informan ini diperoleh informasi mengenai hal-hal umum tentang PT Kemfood dan rantai pasok, distribusi dan kegiatan apa saja yang berlangsung di perusahaan.
2.        Supervisor
Informan kedua Bapak Kusna B. Ibrahim, dari informan ini diperoleh informasi mengenai proses distribusi dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan beserta kualitas barang dan kualitas pelayanan.
3.        Divisi Pergudangan
Informan ketiga yaitu Bapak Jaka, dari informan ini diperoleh informasi mengenai pergudangan, penyimpanan barang, proses pengiriman dan penerimaan barang, proses pemesanan, waktu pemenuhan pemesanan, dan komplain pelanggan.





Aliran Proses Pembelian Produk
Aliran proses pembelian produk terjadi sebagai berikut:
Reservasi atau pemesanan dilakukan oleh konsumen, jika barang tersedia barang langsung dikirim kepada konsumen, namun jika barang yang di pesan tidak tersedia, cabang akan meminta produk ke perusahaan pusat. Jangka waktu pemesanan terpenuhi maksimal 7 hari kerja, pengiriman produk dari perusahaan pusat dikirim setiap 2 kali satu minggu. Proses pembayaran dilakukan dengan melakukan perjanjian antara perusahaan pemasok (Kemfood) dengan perusahaan pembeli. Rata-rata jatuh tempo pembayaran dilakukan selama satu bulan.

Rantai Pasokan Pengadaan Produk Sosis PT.Kemfood
Skema aliran rantai pasokan PT. Kemfood Indonesia memiliki tahapan rantai pasok yang bermula dari suppliers, menuju manufacturer, kemudian ke customer.
Penerimaan produk dari PT. Kemfood ke beberapa segmen (Retail dan HOREKA) memperhatikan beberapa hal penting, diantaranya pengecekan bukti pemesanan, pengecekan bukti tanda barang diterima, pengecekan kondisi fisik barang yang di pesan, dengan metode acceptance sampling yaitu dengan mengadakaninspeksi terhadap sampel penerimaan barang. Transportasi yang digunakan disesuaikan dengan tingkat kepentingan. Ruang lingkup rantai pasok dalam pengadaan produk PT.Kemfood yaitu, production (proses produksi), inventory (persediaan barang), location, transportation, information.

Scorecard PT.Kemfood Indonesia
Menurut Brewer dan Speh (2000), pengukuran kinerja rantai pasok diukur menggunakan kuesioner ditinjau dari prespektif Balanced Scorecard yang mencakup empat prespektif, yaitu:
1.        Prespektif Proses Bisnis Internal
Prespektif ini, manajemen perusahaan mengidentifikasi proses-proses penting yang terjadi guna memuaskan konsumen. Proses inovasi produk sosis PT.Kemfood terlihat jelas, karena PT.Kemfood selalu mengeluarkan inovasi-inovasi dalam produknya. Kegiatan purna jurnal merupakan proses pelayanan kepada konsumen setelah penjualan selesai, seperti permintaan konsumen atas penggantian barang yang cacat atau tidak sesuai dengan permintaan. Kegiatan operasi perusahaan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk pemenuhan produk. Berdasarkan data yang terkumpul, dapat di identifikasi tujuan pada prespektif tujuan proses bisnis internal kedalam dua strategic objective yang mewakili prespektifproses bisnis internal sistem rantai pasok pengadaan dan pengelolaan produk sosis PT.Kemfood, yaitu:
a.         Utilisasi Kapasitas
Utilisasi Kapasitas merupakan indikasi dari naik turunnya biaya rantai pasok.
b.        Efisiensi Operasi
Efisiensi perusahaan berpengaruh pada tingkat produktivitas, kualitas, kepuasan konsumen, waktu, dan biaya rantai pasok keseluruhan. Indikator dari efisiensi operasi, meliputi efisiensi siklus rantai pasok, rata-rata waktu respon, efisiensi waktu penyediaan produk, efisiensi tenaga kerja, klaim produk cacat/ tidak sesuai, jumlah pengadaan barang
Berdasarkan uraian di atas, maka scorecard untuk prespektif proses bisnis internal dapat dilihat pada tabel berikut:

2.        Prespektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Faktor-faktor yang terlibat dalam kinerja prespektif ini berkaitan dengan SDM, sistem informasi dan prosedur organisasi. Faktor-faktor tersebut yang mengarahkan produktivitas sehingga adanya pertumbuhan usaha. Berdasarkan uraian tersebut, maka scorecard untuk prespektif pembelajaran dan pertumbuhan dapat dilihat pada tabel berikut:

3.        Prespektif Pelanggan
Terdapat dua strategic Objectives dalam pengukuran kinerja balanced scorecard yang mencerminkan baik dan buruknya kinerja rantai pasok berkenan dengan pelanggan, yaitu kualitas produk dan kualitas pelayanan yang diterapkan perusahaan. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikemukakan dalam strategic objectives prespektif pelanggan dalam rantai pasok, yaitu kualitas produk, kualitas layanan. Berdasarkan uraian tersebut maka scorcard untuk prespektif pelanggan dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6 menunjukan target perusahan mengenai prespektif pelanggan, prespektif ini terbagi menjadi 2 yaitu kualias material dan kualitas layanan, maka dari itu PT Kemfood memiliki range harga yang berbeda.

4.        Prespektif keuangan
Tingkat profitabilitas menunjukan kemampuan perusahaan dalam meraih laba atau keuntungan dari aktivitas usaha yang dilakukannya, indikator faktor ini adalah profit margin, pertumbuhan profit margin, produktivitas modal dna ketepatan alokasi modal.
Tabel 7, menjelaskan terdapat target perusahaan mengenai prespektif keuangan, pada prespektif ini terdapat 2 hal yaitu tingkat profitabilitas dan tingkat likuiditas.
Tingkat likuiditas, terdapat siklus cash-to-cash menargetkan dengan mengantisipasi keterlambatan pembayaran, proses distribusi biasanya dilakukan pengambilan barang dahulu dan pembayaran dilakukan maksimal satu bulan dari proses pengiriman pesanan.Likuiditas meningkatkan pemenuhan kawajiban apabila perusahaan memiliki pinjaman. Pengolahan data penilaian responden terhadap kinerja rantai pasok produk sosis PT. Kemfood cabang Kota bandung ini dilakukan untuk mengukur kinerja rantai pasok,ditinjau dari masing-masing prespektif Balanced Scorecard.
Kuesioner digunakan sebagai alat bantu pengumpulan data yang disebar kepada informan. Informan tersebut diantaranya pimpinan cabang, supervisor dan divisi gudang dengan total sampel sebanyak 3 orang.
Hasil penilaian responden berskala likert yang mengacu pada tabel 8. Hasil penilaian responden terhadap kinerja rantai pasok sosi produk PT. Kemfood dapat dilihat pada tabel berikut:






Simpulan
1.    Aliran rantai pasok PT. Kemfood Indonesia pertama dari produk yang dipasok oleh PT. Kemfood Pusat di alirkan ke Perusahaan Kemfood Cabang kemudian langsung ke segmen, baik itu retail maupun perusahaan lain yang bermitra dengan PT. Kemfood.
2.    Fungsi dan kinerja rantai pasok yang di miliki PT. Kemfood sudah cukup baik karena dilihat dari penilaian dan pengukuran menggunakan pendekatan metode Balanced Scorecard, dilihat dari masing-masing faktor yang diukur yaitu bisnis internal, pertumbuhan dan pembelajaran, pelanggan dan keuangan memiliki nilai yang menunjukan bahwa kinerja rantai pasok tersebut berjalan dengan baik.

















DAFTAR PUSTAKA


Heizer, Jay dan Render, Barry. 2015. Manajemen Operasi. Jakarta:Salemba
Pujawan, I Nyoman. Supply Chain Management. 2005. Surabaya. Penerbit:Guna Widya

jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/download/8580/3970