Minggu, 19 Maret 2017

TUGAS 1 SOFTSKILL MATA KULIAH ETIKA PROFESI

TUGAS 1 SOFTSKILL
MATA KULIAH ETIKA PROFESI

1.   Tuliskan karakter-karakter tidak ber-ETIKA dalam kehidupan sehari-hari (berikan 5 contoh dan analisa)
2.     Tuliskan aktivitas tidak ber-ETIKA professional dalam bekerja sebagai seorang Sarjana Teknik Industri (berikan 5 contoh dan analisa)
3.        Jelaskan pentingnya memahami etika profesi untuk Sarjana Teknik Industri
4.      Jelaskan dan uraikan organisasi profesi yang relevan untuk prodi  Teknik Industri selain PII

Jawaban

1.        Karakter-karakter tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai berikut:
a.         Memposting foto seronok teman ke media sosial
Perilaku ini termasuk dalam tingkah laku tidak beretika karena dapat merugi kan orang lain dan dapat memutuskan hubungan silahturahmi apabila korban merasa tersinggung.
b.        Membuka tas teman tanpa izin (Lancang)
Perilaku ini juga tidak bertika karena akan timbul motif motif kejahatan seperti mencuri dan lainnya sehingga menimbulkan fitnah apabila pelaku tidak melakukannya. 
c.         Menunda-nunda pekerjaan.
Menunda-nunda pekerjaan yang harusnya dikerjakan tepat waktu adalah salah satu karakter yang tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari. Karakter seperti ini sangat menganggap mudah suatu pekerjaan. Apabila tidak serius dalam mengerjakan pekerjaan, maka hasil yang akan didapat pun tidak akan maksimal.
d.        Pemalas.
Perilaku seperti ini harusnya dihindari dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam melakukan suatu aktivitas. Apabila tidak dihilangkan kebiasaan buruk ini, akan membuat aktivitas kita terhenti dan tidak produktif lagi dalam melakukan setiap pekerjaan.
e.         Berkata bohong tetapi menganggap dirinya paling benar
Karakter seperti ini maunya ingi menang sendiri dan selalu menganggap dirinya lah yang paling benar. Karakter sperti ini tidak akan bisa menerima pendapat dan masukan dari orang lain.
Sumber:https://books.google.co.id/booksid=QLORpKP2zcgC&pg=PT19&lpg=PT19&dq=sifat+tidak+beretika.web.id&source=bl&ots=hxsdUWTi7X&sig=1hxIPoZtPKePKTUVxoGiUY61bjQ&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=sifat%20tidak%20beretika.web.id&f=false

2.        Aktivitas tidak beretika profesional dalam bekerja sebagai berikut.
a.  Tidak bertanggung jawab Sikap tidak beretika profesional seperti ini menyebabkan terhambatnya tujuan perusahaan serta merugikan rekan kerja lainnya karena harus mengerjakan ulang pekerjaan yang ditangani asal-asalan.
b.   Tidak objektif dalam melakukan pekerjaan, untuk memenuhi kewajiban profesionalnya, seorang pekerja harus dapat objektif dan tidak mementingkan atau mengagung-agungkan sebuah kepentingan untuk golongan tertentu saja.
c.    Memberikan keterangan palsu pada saat minta izin cuti.Seorang yang professional dalam bekerja tidak akan melakukan hal tersebut karena hal tersebut sama saja membohongi dan merugikan dirinya sendiri
d.      Mabuk, meminum minuman keras yang memabukkan, memakai atau mengedarkan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya di lingkungan kerja.
e.  Mengabaikan keselamatan dalam bekerja, sebagai seorang teknik industri kita harus memperhatikan keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar. Seperti yang diajarkan dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Sumber: http://www.putra-putri-indonesia.com/alasan-phk.html

3.      Pentingnya memahami etika profesi untuk sarjana teknik industri berarti seorang sarjana teknik industri telah siap untuk berjuang di kehidupan masyarakat dan di lingkungan pekerjaannya. Apabila seseorang telah memahami etika profesi maka akan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya serta menganggap pekerjaan yang dilakukan adalah suatu kewajiban (panggilan) yang datang dari hati dan jiwa nya. Etika profesi adalah suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Intinya nanti akan timbul suatu semangat pengabdian pada diri sarjana teknik industri apabila telah memahami etika profesi.

4.        Organisasi profesi untuk prodi teknik industri selain PII yaitu:
a.    BKSTI (Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia). BKSTI sebagai forum kerjasama antar penyelenggara pendidikan tinggi teknik industri se Indonesia. Tujuan dan Hasil yang diperoleh dari acara tersebut diantaranya adalah sebagai wadah bagi pemangku kepentingan penyelenggara pendidikan tinggi Teknik Industri dalam mendukung komunikasi dan perumusan ide-ide inovatif, kreatif dan bernilai tambah, sebagai wadah bagi peneliti dan praktisi teknik industri dalam berbagi pengetahuan, penelitian, dan pengalaman.
b.     IIE (Institute of Industrial and System Engineering). Institute of Industrial Engineers (IIE) adalah lembaga profesional yang berdedikasi semata-mata untuk mendukung profesi teknik industri dan individu yang terlibat dengan meningkatkan kualitas dan produktivitas.
c.     Ikatan Sarjana Teknik dan Manajemen Industri (ISTMI). ISTMI sebagai organisasi profesi dari disiplin Ilmu Teknik Industri (TI) dan Manajemen Industri (MI) di Indonesia lahir pada tanggal 22 Nopember 1986 di Jakarta. Kelahiran organisasi ini didasari atas pertimbangan bahwa profesi TI dan MI telah diterima di kalangan yang sangat luas sejak masuknya disiplin sekitar 16 tahun sebelumnya. Keberadaannya sudah menembus batas-batas konvensional keteknikan atau keindustrian.
d.   Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI). Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI) adalah organisasi profesi tingkat nasional yang beranggotakan para pakar, pemakai dan peminat. Ergonomi di berbagai bidang yang bersama-sama berhimpun dalam suatu wadah untuk menggalang kemampuan dalam bidangnya masing-masing, membina ergonomi baik dalam keilmuan maupun dalam pemakaiannya sehingga potensi ergonomi dalam Pembangunan Nasional dapat lebih digali dan diwujudkan secara nyata. PEI bertujuan untuk mengembang serta menerapkan iilmu ergonomi dalam berbagai kegiatan teknologi, industri dan berbagai kegiatan lain yang menuntut pendekatan ergonomis, dengan sasaran mencapai keselarasan hubungan timbal-balik antara manusia, alat dan lingkungannya, serta untuk menjaga keseimbangan hubungan unsur-unsur fisikal, sosial, psikologikal bagi peningkatan kualitas hidup yang lebih baik.
              2. http://www.iienet2.org)